Salah satu adanya kendala dalam terwujudnya kinerja yang baik dalam organisasi adalah terciptanya struktur organisasi yang kurang efektif. Terkadang terdapat kesalahan menempatkan pekerja di dalam organisasi tersebut, perancangan "Job Design" yang keliru, ataupun terjalinnya komunikasi yang kurang baik antar departemen. Hal-hal tersebut penting diperhatikan demi terciptanya kinerja yang baik di dalam sebuah organisasi.
Terdapat 6 cara yang dapat dilakukan untuk menghindari beberapa permasalahan tersebut, dan juga membantu untuk menciptakan struktur organisasi yang efektif, diantaranya adalah :
1. Merancang struktur organisasi yang sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut
Dengan kata lain, tujuan atau sasaran organisasi harus jelas sebelum Anda membuat struktur yang baku. Kadang ada yang buru-buru membuat struktur tanpa kejelasan tentang apa yang diharapkan dari organisasi. Hindarilah membuat bagan organisasi tanpa tujuan organisasi yang jelas.
2. Merancang susunan organisasi setelah organisasi tersebut merumuskan bisnis proses utama
Ini membantu Anda untuk menemukan bisnis proses atau aktifitas apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari organisasi Anda. Akan lebih mudah mengembangkan struktur dengan kejelasan aktifitas. Bukan hanya itu saja, dengan adanya bisnis proses, akan jelas juga berapa orang pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan dari pekerja.
3. Menyusun susunan organisasi dengan pertimbangan bakat dan kemampuan pekerja
Bisa saja organisasi Anda memiliki banyak talenta selama ini, tapi tidak digunakan atau dioptimalkan. Gunakanlah talenta-talenta yang ada dan optimalkanlah bakat dan kemampuan mereka. Hindarilah persepsi-persepsi negatif tentang kinerja pekerja-pekerja di organisasi Anda. Sering orang tidak menunjukkan kinerja bagus karena pekerjaan yang mereka lakukan di luar dari skop talenta dan 'passion' mereka.
4. Mempertimbangkan umur pekerja ketika menempatkan pekerja pada jabatan-jabatan yang telah dirancang
Ada 7 tahapan dalam karir seseorang. Ada masa Trial, Establishment, Transition, Growth, Maintenance dan Withdrawal. Pertimbangkanlah umur pekerja ketika Anda menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan yang sudah dirancang.
5. Melakukan self-assesment kepada pekerja-pekerja untuk mendukung bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan dengan bakat dan talenta mereka
Hindarilah menempatkan seseorang tanpa mempertimbangkan bakat dan talenta mereka. Tanpa Anda sadari, ini membuat mereka menghasilkan kinerja rendah. Tidak setiap pekerjaan cocok bagi setiap orang. Bahkan orang yang punya kinerja hebat pada pekerjaan tertentu belum tentu memiliki kinerja yang sama pada pekerjaan lain. Pertimbangkanlah prinsip ini bila anda menempatkan seseorang pada jabatan tertentu.
6. Berbicara dengan pekerja bahwa posisi yang ditawarkan pada pekerja bisa tidak sesuai dengan bakat dan talentanya
Tidak selalu ada posisi yang terbaik buat setiap pekerja di organisasi. Kadang talenta dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja atau posisi yang ada tidak selalu sesuai dengan bakat dan talenta pekerja. Komunikasikanlah bahwa posisi yang Anda tawarkan kepada pekerja mungkin tidak akan menghasilkan kinerja baik. Ini akan menolong pekerja apakah ia akan ambil jabatan tersebut atau memilih pindah ke perusahaan lain, yang mungkin baik buat pekerja maupun organisasi Anda sendiri.
sumber: http://www.putra-putri-indonesia.com/struktur-organisasi.html
Struktur organisasi bukanlah hal yang sekedar formalitas, kesalahan dalam membuat struktur organisasi bisa menimbulkan konflik juga menghambat para pekerja untuk bekerja lebih produktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar