Kamis, 12 Maret 2015

CONTOH KASUS KONFLIK DALAM ORGANISASI

5 Pimpinan KPK Beda Pendapat Soal Kasus Hambalang


       Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnain mengakui jika dalam mengusut kasus Hambalang, terjadi perbedaan pendapat di antara pimpinan.  Namun, dia menegaskan perbedaan itu tidak sampai menimbulkan perpecahan. "Dinamika pemikiran itu kan jelas ada. Kami ambil positif dan dinamisnya. Kalau memang orang berbeda cara pandang, tapi itu bukan perbedaan," kata Zulkarnain, Minggu (20/1/2013).

        Menurut Zulkarnaen, penyidik mencium telah terjadi tindak korupsi secara bersama-sama dalam proyek Hambalang. Disinggung apakah penyidik sudah mengantongi dua alat bukti yang cukup dalam pengembangan kasus proyek senilai Rp 2,5 triliun itu, Zul begitu dapat disapa enggan membeberkannya. "Jangan tanya gitu. Kita ikuti taat kepada proses (hukum)," imbuhnya.

Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/01/20/5-pimpinan-kpk-beda-pendapat-soal-hambalang


Pendapat :

    Dari kutipan berita di atas dapat disimpulkan bahwa konflik organisasi tersebut terjadi karena adanya perbedaan pendapat antar pemimpin. Di dalam penyelesaian konflik oleh pemimpin dibagi menjadi 2 dimensi yaitu dengan kerjasama atau tidak kerja sama dan tegas atau tidak tegas. Kemudian dari segi pendekatan penyelesaian konflik terdapat 5 macam pendekatan yaitu menghindar, mengakomodasi, kompetisi, negosiasi, dan kolaborasi.
     Dilihat dari kasus tersebut, maka dimensi dan pendekatan yang baik digunakan menurut pendapat pribadi adalah dimensi kerjasama dan pendekatan kolaborasi. Karena konflik tersebut tidaklah sampai pada perpecahan dan juga setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda.     


Senin, 09 Maret 2015

REWARD DAN PUNISHMENT DI DALAM PERUSAHAAN

   Di dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan sebuah metode yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan juga memberi dorongan pada tiap anggota untuk mencapai prestasi di dalam organisasinya. Maka dari itu sebuah organisasi memerlukan metode yang di sebut reward dan punishment. Reward adalah sebuah penghargaan atau imbalan atas kinerja yang telah dilakukan oleh anggota sebagai bentuk dari pengakuan dari perusahaan tersebut. Reward dapat diberikan dalam bentuk uang, jabatan yang lebih tinggi, wisata, atau bahkan hanya sekedar applause oleh atasan dan rekan kerja. Dengan adanya metode reward, maka hal ini dapat menstimulus sebuah tim untuk melakukan kinerja yang lebih baik secara berulang-ulang, selain bertujuan untuk memotivasi reward juga berfungsi untuk mempertahankan dan memperbaiki prestasi yang telah dicapai.

     Penghargaan sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu penghargaan yang bersifat umum dan khusus. Penghargaan yang bersifat umum diberikan kepada seluruh karyawan yang dinilai memberikan kinerja baik, tetapi penghargaan khusus diberikan kepada seorang karyawan yang dinilai telah berkontribusi secara khusus kepada perusahaan.

     Sebaliknya, punishment adalah sebuah dorongan yang bersifat negatif atau dapat dikatakan sebagai hukuman. Hukuman ini dapat berupa pemotongan gaji, atau penurunan jabatan. Walau bersifat negatif, metode ini bertujuan untuk menegur sekaligus memperbaiki kinerja anggota atau tim untuk lebih baik di dalam perusahaan, maka metode ini haruslah diberikan dengan cara yang bijak dan tepat. 

        Namun ternyata metode reward dan punishment ini belum sepenuhnya diterapkan oleh banyak perusahaan di Indonesia, terkadangan beberapa perusahaan hanya memberikan hukuman pada karyawan namun tidak memberikan penghargaan pada karyawannya yang melakukan kinerja yang lebih baik. Padahal, dengan diterapkannya metode reward dan punishment ini secara konsekuen dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, di antaranya sebgai berikut :

1. Memberikan tolak ukur kinerja yang jelas, sehingga menciptakan sistem kerja yang lebih baik.

2. Dengan adanya punishment yang berfungsi sebagai sistem pengawasan kinerja, maka karyawan         bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan terarah.


Maka dari itu, metode ini sangat penting diterapkan oleh semua perusahaan. Penghargaan dengan hukuman yang diberikan dengan bijak dan tepat akan menciptakan sistem kerja yang baik bagi perusahaan juga sebagai tolak ukur untuk tercapainya sebuah prestasi bagi karyawan. 









Jumat, 06 Maret 2015

MISCOMMUNICATION



Masalah tidak pernah luput dari kehidupan manusia, terutama di dalam sebuah organisasi. Dari beberapa masalah yang kerap terjadi di dalam organisasi, salah satu masalah yang sering timbul antara satu anggota dengan anggota yang lain adalah miscommunication. Apakah masalah itu wajar terjadi di dalam sebuah organisasi? Yang pertama yang harus kita ketahui adalah apakah yang dimaksud dengan miscommunication itu. 

Miscommunication biasa disebut sebagai kesalahpahaman, dimana sang komunikan memberikan pesan atau informasi namun hal itu tidak dimengerti oleh pihak lain karena beberapa sebab, bisa disebabkan oleh informasi yang kurang rinci, atau pihak lain menterjemahkan pesan tersebut secara keliru. Sebagai contoh, seseorang membuat pagar disebuah hutan yang membuat orang lain kesulitan untuk berjalan di hutan tersebut, namun mereka akhirnya berusaha untuk menghancurkan pagar itu, tetapi mereka tidak tahu bahwa pagar itu sengaja dibuat untuk menghalangi hewan buas yang sewaktu-waktu dapat keluar dari hutan dan menyerang ke rumah warga. Karena orang yang membuat pagar itu tidak memberi informasi, juga orang-orang tersebut tidak mengerti mengapa pagar itu dibangun, maka terjadilah kesalahpahaman.

 Jika dilihat dalam kehidupan organisasi, kesalahpahaman memang kerap terjadi dikarenakan banyak anggota dari organisasi tersebut yang menyampaikan sebuah gagasan, juga seorang pemimpin yang menyampaikan pesan yang terlalu luas kepada anggota-anggotanya. Jadi apakah miscommunication itu wajar terjadi di dalam organisasi? Jawabannya tentu saja wajar. Tetapi kita dapat memperkecil kemungkinan miscommunication dengan cara mempersempit pandangan mengenai apa yang akan kita bicarakan, memperhatikan gaya dan nada bicara, juga menggunakan bahasa yang ringan agar pesan yang disampaikan dapat mudah dimengerti, juga dalam diskusi sebaiknya belajar untuk menghargai gagasan dari tiap anggota, dan bertanya jikalau ada perkataan yang kurang dimengerti agar tercipta sebuah komunikasi yang efektif di dalam organisasi.


Kamis, 05 Maret 2015

Pengertian Organisasi, Komunikasi, dan Komunikasi Efektif

I. PENGERTIAN ORGANISASI

Menurut beberapa para ahli, pengertian dari organisasi adalah sebagai berikut:
Stoner 
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard
Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins
Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Namun dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan dari manusia yang terkoordinasi dengan suatu sistem kerja untuk memenuhi suatu tujuan bersama.


II. PENGERTIAN, JENIS, DAN PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi oleh suatu pihak ke pihak lain secara langsung maupun melalui media.

Ada beberapa jenis dari komunikasi, yaitu :

Komunikasi menurut penyampaiannya
1. Komunikasi lisan yaitu proses komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa batasan jarak atau kedua pihak bertatap muka langsung.

2. Komunikasi tertulis yaitu proses komunikasi yang dilakukan melalui surat untuk sebuah maksud tertentu.

Komunikasi menurut kelangsungannya
1. Komunikasi langsung yaitu proses komunikasi yang dilakukan tanpa adanya bantuan perantara.

2. Komunikasi tidak langsung yaitu proses komunikasi yang dilakukan melalui pihak ketiga atau media.

Komunikasi menurut perilaku
1. Komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi antar anggota dalam sebuah organisasi yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya.

2. Komunikasi informal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam anggota organisasi yang tidak ditentukan oleh struktur organisasi tersebut.

3. Komunikasi nonformal yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi.

PROSES KOMUNIKASI

Secara singkat, proses komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Komunikator bermaksud untuk memberikan pesan kepada pihak lain baik berupa informasi maupun simbol-simbol yang dimengerti oleh kedua pihak.

2. Pesan tersebut disampaikan secara lisan maupun melalui media perantara.

3. Komunikan (pihak kedua) menerima pesan tersebut dan menerjemahkannya agar dimengerti oleh komunikan tersebut.

4. Komunikan memberikan umpan balik atau tanggapan atas pesan yang diterimanya tersebut kepada sang pengirim.


III. KOMUNIKASI EFEKTIF

Yang dimaksud dengan komunikasi efektif adalah tersampaikannya sebuah pesan dengan cara yang baik dan dengan kontak sosial yang baik juga.

Ada 5 prinsip dalam berkomunikasi yang efektif, yaitu :

1. REACH, adalah rasa saling menghargai dari kedua pihak yang berkomunikasi.
2. EMPATHY, adalah kemampuan diri seseorang untuk memposisikan diri pada situasi  yang dihadapi oleh orang lain.
3. AUDIBLE, adalah pesan dapat didengar dan dimengerti oleh pihak lain.
4. CARE, adalah hal apa yang diberikan oleh komunikan sehingga pihak lain merasa  diperhatikan.
5. HUMBLE, adalah adanya rasa rendah hati dalam menyampaikan pesan.

Peraturan dan Regulasi

Pengertian Peraturan dan Regulasi Berikut ini adalah pengertian peraturan dari berbagai sumber: TIM GRASINDO Peraturan merupaka...